Kaum perempuan lebih butuh kepada pernikahan.
Pernikahan adalah tuntutan keagamaan dan duniawi baik bagi laki-laki atau perempuan. Tapi, karena beberapa sebab, ia menjadi lebih urgent bagi perempuan diantaranya :
1. Prioritas pemuda adalah bekerja dan menikah, sedangkan prioritas perempuan adalah menikah dan menjadi ibu.
2. Pemuda yang tidak menikah, akan kehilangan banyak ketenangan dan kebahagiaan, sedangkan gadis yang tidak menikah akan kehilangan sebagian besar ketenangan dan kebahagiannya. Dalam kehidupan sehari-hari, gadis itu akan merasakan luka yang lebih mendalam daripada pemuda yang tidak menikah, baik karena aktivitasnya maupun pandangan masyarakat terhadapnya.
3. Wanita membutuhkan pria yang melindungi dan memberi rasa aman. Di masyarakat yang relatif lebih aman dan liberal sekalipun. karena wanita takut keluar atau tinggal di dalam rumah sendirian setelah larut malam.
4. Citra gadis yang tidak menikah lebih mudah tercemar daripada pemuda yang tidak menikah. Kebebasannya dalam beraktivitas, bergerak, bepergian lebih terbatas.
5. Seorang guru besar psikologi pernah mengadakan penelitian tentang mentalitas wanita. Hasilnya, 95% wanita berpikir bahwa dirinya tidak bernilai tanpa kehadiran laki-laki. dan, betapapun kerasnya seorang wanita menolak kehadiran laki-laki, pada akhirnya dia akan menyesal.
Segelintir calon suami dan suami yang baik adalah yang menjadikan dan memandang seorang perempuan sebagai :
*Kekasih hati dan teman hidup
*Pasangan dan pendamping sepanjang masa
*Buah hati dan belahan jiwa
*Sumber ketentraman
*Lebih lembut dari angin sepoi-sepoi, lebih setia daripada sahabat karib
*Lautan ketenangan
*Cahaya mata dan pelipur lara
*Pengobat luka dan penyembuh hati yang luka
*Simbol kesetiaan dan pembangkit semangat
*Ratu kecantikan yang melebihi khayalan
*Kebaikan yang tak pernah pudar, kecintaan yang tak pernah pupus
*Ibu bagi calon putra-putrinya, pencetak pahlawan dan pendidik generasi pendatang.
Pilar-pilar Asasi Pernikahan yang sukses :
1. Realistis.
Pasangan calon suami istri harus realistis dan memahami karakteristik kehidupan rumah tangga. Keduamya tidak boleh mengharapkan terwujudnya kesatuan dan keharmonisan emosional secara total sejak awal. Sebab, keharmonisan emosional dan keselarasan sosial di dalam setiap rumah tangga menuntut telah terlewatinya proses trial and error di dalam rumah tangga.
Jangan takut mencoba. jangan takut salah. yang penting, mampu belajar dari pengalaman sendiri dan orang terdekat.. selain itu, harus bertekad kuat untuk saling memahami, berusaha tak kenal lelah untuk mewujudkan keharmonisan, bernafas panjang dalam melaksanakan kesabaran, kesungguhan dan keuletan. bersiap-siap untuk berjalan di dunia nyata sejak fase mengenal keluarga, membangun relasi keluarga secara realisitis dan bukan diatas dasar ilusi dan mimpi. Kita harus mengetahui bahwa cinta yang dinyalakan oleh emosi akan cepat padam, lalu digantikan oleh keakraban dan saling tolong menolong.
2. Mengetahui kadar kedekatan pasangan
Tidak ada orang yang dapat mengetahui level pemikiran, mental atau sosial pasangan hidupnya dengan sekali pandang atau sekali ngobrol. Karena itu, harus ada komunikasi yang intensif dan konstruksif. sehingga pasangan dapat memiliki gambaran tentang kadar kedekatan mereka.
3. Mengetahui apa yang disukai calon suami
Ketika engkau hendak membangun rumah tangga dengan pemuda yang kau pilih dan kau sukai, cinta itu harus dipertahankan. Usaha untuk melanggengkan cinta ini adalah karakter tambahan dari kepatuhan terhadap suami. Sebab, istri yang baik adalah istri yang selalu memenuhi permintaan suami, maka istri yang mencintai suami adalah istri yang bersegera melakukan hal-hal yang menyenagkan suaminya sebelum diminta.
4. Istri lebih sering mengalah
Beban terberat berada dipundakmu,khususnya dalam masalah ini. sebab, engkaulah yang menjadi "bawahan". Istri yang baik adalah istri yang mengikuti kesukaan dan kebencian suami, dan berusaha memenuhi hasrat suami. Keharmonisan adalah sifat yang paling disukai dan dicari oleh ego dan rasio suami dibandingkan dengan sifat lainnya.
5. Mengetahui apa yang disukai Istri
Banyak lelaki yang memasuki jenjang pernikahan tanpa mengetahui cara bagaimana memperlakukan calon istrinya, makhluk yang lemah, lembut dan sentimentil. Bahagiakanlah dan cermatilah hal-hal yang disukai perempuanmu.. sehingga engkau mendapatkan kebahagiaan bagi dirimu dan calon istrimu..
6. Menyadari Tanggung jawab keduanya pasca pernikahan
Relasi suami istri seimbang dan persamaan hak dan kewajiban kedua belah pihak. bahwa pucuk kepemimpinan dan perlindungan ada ditangan suami, Posisi istri di dalam rumah tangga itu sangattlah sulit.. karena itu suami harus menyadari bahwa interaksinya dengan istri harus bebasis penghormatan terhadap sisi kemanusiaan keduanya. suami juga harus menyiapkan jiwa untuk laksana ayah, ibu, dan saudara bagi istrinya, karena istrinya meninggalkan mereka semua demi dirinya.
-Pernikahan adalah upaya saling melengkapi antara dua orang yang tidak sempurna dan upaya saling memahami antara dua orang yang berakal.
-Pernikahan adalah gerbang bagi suami istri menuju kehidupan baru yang penuh kebahagiaan atas kehendak mereka berdua
-Pernikahan selalu diawali untaian kata-kata yang baik, lalu menjadi langgeng dan kuat juga oleh untaian kata-kata yang baik
--terima kasih buku pinjaman dari seorang kakak.. dalam buku : "Untukmu yang akan menikah dan telah menikah", Syaikh Fuad Shalih --
1 komentar:
tuh kannn.. kemaren sih bilangnya masih jauh, tapi kenyataan berkata lain.. :p
Posting Komentar